Pontianak, Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, terus mengalami perkembangan pesat dalam pembangunan infrastruktur. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, seberapa transparan dan akuntabel penggunaan dana pembangunan di kota ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, audit menjadi kunci untuk mengungkap transparansi dana pembangunan Pontianak.
Menurut Bambang Widjanarko, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalimantan Barat, audit merupakan instrumen penting dalam menilai kinerja pengelolaan dana pembangunan. “Melalui audit, kita bisa mengetahui apakah dana pembangunan yang dialokasikan sudah digunakan sesuai dengan peruntukannya atau malah disalahgunakan,” ujarnya.
Audit juga dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko korupsi dan penyalahgunaan dana pembangunan. Menurut Transparency International, transparansi dalam pengelolaan dana pembangunan dapat mencegah praktik korupsi dan memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Dalam konteks Pontianak, transparansi dana pembangunan juga menjadi sorotan utama. Menurut Ridwan Kamil, Walikota Pontianak, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pembangunan di kota ini. Kami menyambut baik upaya audit yang dilakukan oleh pihak terkait untuk mengevaluasi penggunaan dana tersebut.”
Selain itu, partisipasi masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi penggunaan dana pembangunan. Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, “Partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaan dana pembangunan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.”
Dengan demikian, melalui audit, transparansi dana pembangunan Pontianak dapat terungkap dengan jelas. Hal ini akan menjadi dasar untuk memastikan bahwa dana pembangunan benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat kota ini. Sehingga, pembangunan infrastruktur yang dilakukan dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi seluruh warga Pontianak.